- Ganjar Ramadhan Pimpin Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Cianjur, Bahas 3 Raperda Usul Eksekutif
- Dinas Perkim Cianjur Verifikasi Data Pengajuan Bantuan Perbaikan Rumah Terdampak Gempa Bumi
- Dinas PUTR Cianjur Fokus Pemerataan Pembangunan Jalan, Termasuk di Wilayah Selatan
- Jalan Baru Dibangun Tertimpa Longsor, Akses Kegiatan Warga Lumpuh, Pemda Cianjur Harus Turun Tangan
- PWI Cianjur Adakan Giat Desa Melek Media, Cerdaskan Bangsa dalam Komunikasi Publik
- Bupati Cianjur: 4 Poin untuk Memperkuat Pelaksanaan Program MBG
- BAZNAS Cianjur Berikan Mushaf Al-Quran dan Kitab Kuning untuk Ponpes Terdampak Kebakaran
- Seminar Internasional Mengenang KHR Muhamad Nuh Bin Idris
- 16 Tahun Mengabdi, Dibuang Tanpa Nurani, Ada Apa di Balik Mutasi Massal?
- Bupati Wahyu Didampingi Kepala SMAN 1 Cianjur Buka Lomba GEMPAS ke 22 se-Pulau Jawa
Seminar Internasional Mengenang KHR Muhamad Nuh Bin Idris
Antusiasme Masyarakat Cianjur Menggema di Kampus STAI Al-Azhary

Keterangan Gambar : Foto bersama Ketua Al-Azhary bersama Nara sumber dan Istri Bupati Cianjur dr. Najmah Nur Islami
Pinusnews.id - Cianjur, 27 September 2025 – Kampus STAI Al-Azhary Cianjur menjadi pusat perhatian masyarakat dan akademisi dengan terselenggaranya Seminar Internasional bertajuk “KHR Muhammad Nuh bin Idris: The Founder of Madrasah Al-I’anah Cianjur (Geneology and Roles Model Integrated on Ulama, Scientific, Shufisme & Islam Politic Movement in Indonesia 1912–1966)”.
Acara yang dilaksanakan secara hybrid ini dihadiri lebih dari 200 peserta dari berbagai kalangan, mulai dari akademisi, mahasiswa, tokoh masyarakat, ulama, hingga perwakilan pemerintah daerah. Kehadiran para stakeholder tersebut mencerminkan antusiasme sekaligus kebanggaan masyarakat Cianjur terhadap sosok KHR Muhamad Nuh bin Idris, ulama karismatik sekaligus pendiri Madrasah Al-I’anah yang hingga kini tetap berdiri kokoh melalui berbagai lembaga pendidikan mulai dari majelis taklim, SMP, SMA, SMK, hingga STAI Al-Azhary Cianjur.
Dalam pidato kuncinya, Ketua STAI Al-Azhary, Dr. Dadang Zaenal Muttaqin, M.Pd., menegaskan bahwa ruh perjuangan KHR Muhamad Nuh bin Idris masih hidup dan relevan hingga saat ini.
Baca Lainnya :
- Satpol PP Cianjur Sambut Tahun Baru dengan Operasi Miras
- Awas Copet di Angkot Cianjur Makin Menggila
- Giat Operasi Yustisi di Kawasan Wisata Cibodas, Cianjur
- Cianjur Tingkatkan Disiplin Prokes
- Giat Natur 2021, Polsek Warungkondang Dirikan Tiga Pos Pengamanan
“Ruh perjuangan KHR Muhamad Nuh bin Idris masih hidup di Kampus STAI Al-Azhary, yang tercermin dalam visinya: Kompetitif, Unggul, dan Santun. Nilai santun inilah yang kemudian menjadi tagline kampus, yaitu Kampus Berakhlak,” ujarnya di hadapan peserta seminar.
Kehadiran dr. Najmah Nur Islami, istri Bupati Cianjur, dalam kapasitasnya sebagai Bunda Literasi, semakin menambah semarak acara. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan rasa bangga atas kiprah besar KHR Muhamad Nuh bin Idris dan menekankan pentingnya menjadikan sosok beliau sebagai inspirasi, khususnya bagi generasi muda.
“KHR Muhamad Nuh bukan hanya tokoh ulama Cianjur, tetapi teladan bangsa. Generasi Z harus meneladani semangat beliau dalam keilmuan, akhlak, dan perjuangan agar mampu menjadi generasi berdaya saing sekaligus berakhlak mulia,” ungkapnya.
Rangkaian acara menghadirkan sejumlah narasumber nasional maupun internasional, antara lain Dr. Moeflich Hasbullah, M.A. (UIN Sunan Gunung Djati Bandung), Dr. Makmur Harun, M.Let. (Universitas Utara Malaysia), Dr. Euis Latipah (STAI Al-Azhary), Dr. Wati Irnawati (STAI Al-Azhary) dan Dr. Maspuroh ( STAI Al-Azhary). Selain itu, turut dipresentasikan buku berjudul “KHR Muhamad Nuh Bin Idris” karya Nunu A. Hamijaya, yang mengupas sisi ulama, muqaddam tarekat, hingga kiprah politik beliau.
Suasana seminar berlangsung khidmat sekaligus penuh semangat. Para peserta menyimak dengan antusias, bahkan banyak di antara mereka yang menyatakan rasa bangga karena Cianjur memiliki sosok ulama besar yang mampu menjadi teladan lintas zaman.
Dengan terselenggaranya seminar ini, STAI Al-Azhary Cianjur menegaskan komitmennya sebagai kampus yang tidak hanya berfokus pada pengembangan akademik, tetapi juga menjaga warisan keilmuan dan perjuangan ulama terdahulu sebagai inspirasi bagi generasi mendatang. (Fadwi)
