Oleh: Lilis Nuraeni

Pinusnews.id - Sederhana kosa kata merujuk pada gaya hidup, karakter seseorang. Sederhana bisa dinterpretasikan; hidup sesuai kapasitas/kemampuan ekonomi, tidak pamer, hemat-bijak mengelola keuangan, cerdas mengeluarkan uang sesuai kebutuhan/fungsional.

Sederhana ditengah kehidupan hedon, konsumerisme merupakan tantangan berat. Tekanan kanan kiri yang masif ditelikung gaya hidup hedon, konsumerisme, pamer, akan sulit menahan nafsu. Namun masih ada orang-orang kaya yang sederhana punya sawah puluhan hektar, puluhan pabrik hidupnya sederhana. Uang hasil keringat usahanya dari pertanian, pabrik dikemanakan. Mereka menginvestasikan uangnya membangun usaha lagi, yang memberikan manfaat lahan pekerjaan untuk orang banyak. 

Baca Lainnya :

• Inna lillahi, Empat Kadis Positif Covid-19, Satu Orang Meninggal Dunia
• Akibat Cuaca Buruk Nelayan Jayanti Gagal Cari Ikan, Kini Tanam Jagung
• Geger, Mayat Pria Ditemukan Meninggal  dalam Rumah
• PLN ULP Tanggeung: Hindari Cuaca Ekstrem dan Jauhi Jaringan Listrik
• Pom Mini Hangus Terbakar dan Meledak di Sukaluyu

Pun masih ada pejabat publik, anggota DPR yang di berikan kewenangan mengelola APBN/APBD, diberi dana operasional, perjalanan dinas bisa mengelola anggaran operasional kinerja-perjalanan dengan hemat. Sisa dana operasional dan perjalanan dinas dikucurkan untuk tambahan pemenuhan kebutuhan rakyat.

Sesungguhnya sederhana itu hidup menjadi tenang, tidak menyulitkan, dan bukan hidup dalam situasi miskin.

- Makan sederhana; menu bergizi, mencukupi kebutuhan asupan gizi 4 sehat 5 sempurna. 

- Pakaian sederhana ; melindungi tubuh, tertutup (sesuai syariat bagi orang islam), sopan, nyaman. 

- Rumah sederhana ; Layak, sehat, rindang

Sederhana itu mengedepankan hal-hal fungsional yang benar-benar dibutuhkan. 

Gaya hidup hedon, konsumeris itu menyengsarakan. 

Contoh kejadian di Jakarta; Ada seorang karyawan BUMN gaji dan tunjangannya 35 juta, isterinya wirausaha dengan pendapatan 10 juta, tapi nyicil rumah dan mobil 75 juta. Darimana kurangnya yang 30 juta. Tentu cari tambahn lagi. Pekerja BUMN jam kerjanya padat. Ia ikut trading saham kekinian. Karena tak paham masalah saham, rugi. Dalam kekalutan terperangkap pinjol dan judol. Dana bayar pinjol, judol darimana. Dari korupsi. Miris sekali korupsinya milyaran. 

Seorang Ibu singel parent di Pekan Baru-Riau, jabatannya Plt Kabag Sekda Riau. Memiliki anak perempuan semata wayang yang gaya hidupnya hedon. Anaknya suka membeli barang-barang branded yang dipamerkan kepada teman-temannya, dan untuk konten di tiktok. Suatu saat anaknya ingin mengganti mobilnya (Honda Zass) dengan BMW terbaru. Anaknya terus merengek. Sang ibu kalah oleh anaknya. Ia ngambil uang untuk bansos. Di pengadilan anaknya cengar cengir, sama sekali tak terlihat ada penyesalan sementara ibunya divonis penjara, dan dipecat dari PNS.

Contoh lain ; Seseorang punya uang 150 juta, ia kredit mobil seharga 300 juta dengan uang muka setara dengan uang yang dimiliki dengan cicilan 3/4 gajinya demi gaya hidup. Gaya hidup yang membuka peluang untuk korupsi.

Namun yang bijak tentu seseorang memiliki uang 150 juta, membeli mobil harga 120 juta, tidak punya beban cicilan, dan masih ada cadangan 30 juta sebagai tabungan/cadangan. 

Atau punya gaji 10 juta, nyicil rumah dan motor /kredit ke bank untuk pembelian rumah, kendaraan dengan cicilan 3-4 juta, sisanya biaya hidup sehari-hari.

Namun yang idèal tidak punya utang. Tapi hanya sedikit orang yang tidak berutang. Mereka yang disiplin menabung meski pendapatan tidak besar, dan yang penghasilannnya besar-gaya hidup sederhana. 

Menurut ahli ekonomi (saat ini dalam keadaan ekonomi tidak baik-baik saja, pertumbuhan ekonomi rendah-inflasi tinggi) jika kita punya tabungan di bawah 30 juta (uang tunai, emas); harus tahan untuk tidak makan di luar, tidak sering membeli pakaian dan barang-barang yang tidak primer-fungsional, kecuali sangat dibutuhkan, pun untuk sedekah, karena sedekah biasanya orang mengeluarkan hanya sebagian kecil saja.