- Rokok dan Stunting: Ancaman Ganda bagi Kesehatan Ibu dan Anak
- Strategi Menyeluruh dalam Menanggulangi Stunting demi Masa Depan Anak yang Lebih Sehat
- Presiden Prabowo: Pendidikan dan Pemberdayaan Kunci Pengentasan Kemiskinan
- Pemerintah Dorong Peningkatan Kesadaran Masyarakat Tangani Stunting
- Pemkab Cianjur Berupaya Tekan Angka Stunting melalui Intervensi Spesifik dan Sensitif
- Cianjur Siapkan Sekolah Rakyat untuk Meningkatkan Akses Pendidikan
- Ketua KORPRI Jabar Lantik Ketua KORPRI Cianjur, Kedepankan Prestasi dan Pelayanan
- Mau Tahu Cara Mendapatkan Tiket West Java Festival? Begini Caranya
- Jika AI Pernah Bermimpi
- Bupati Cianjur Pimpin Peringatan HUT ke-53 PKK, Ajak Sinergi Mewujudkan Indonesia Emas
Strategi Menyeluruh dalam Menanggulangi Stunting demi Masa Depan Anak yang Lebih Sehat

Keterangan Gambar : Inilah sebuah contoh dari kegiatan pemerintah yang dilakukan oleh Bupati Cianjur, Mohammad Wahyu Ferdian, dalam penanganan stunting yakni peningkatan asupan giji dan kebersihan lingkungan, juga hal lainya yang mendukung pencegahan stunting.
Pinusnews.id - Stunting berkaitan erat dengan kondisi gizi, namun penanganannya tidak cukup hanya dengan memperbaiki asupan gizi. Dibutuhkan langkah komprehensif yang melibatkan berbagai aspek kehidupan untuk mengatasi masalah ini secara efektif. Periode kehamilan hingga dua tahun pertama kehidupan anak merupakan fase emas yang sangat menentukan tumbuh kembang optimal.
Pada fase ini, ibu hamil harus mendapatkan makanan bergizi seimbang, suplemen kesehatan yang tepat, serta akses layanan medis yang memadai. Bayi yang lahir juga perlu mendapatkan ASI eksklusif selama enam bulan pertama, kemudian dilanjutkan dengan pemberian makanan pendamping sesuai standar kesehatan.
Pada dasarnya selain memenuhi kebutuhan gizi, perbaikan pola asuh juga memegang peranan penting dalam menurunkan risiko stunting. Orangtua wajib memahami cara memberikan nutrisi yang tepat, menjaga kebersihan lingkungan, serta secara rutin memantau tumbuh kembang anak.
Baca Lainnya :
- Samsat Cianjur Tutup, 2 Januari 2021 DibukaÂ
- Plh. Sekda Cianjur Monitoring Harga Bahan Pokok Jelang Natal dan Tahun Baru 2021
- Nah Ini Dia, Cianjur Terima Bantuan Keuangan dari Provinsi
- Covid-19 Makin Merajalela, KBM di Cianjur Terancam Ditunda
- Plt. Bupati Cianjur Berikan Penghargaan Wajib Pajak Terbaik
Edukasi kesehatan keluarga, termasuk pentingnya imunisasi dan sanitasi lingkungan, menjadi faktor penunjang yang tidak bisa diabaikan dalam upaya pencegahan stunting. Kondisi lingkungan yang bersih dan sehat akan mengurangi risiko anak terkena penyakit infeksi yang dapat mengganggu penyerapan nutrisi.
Oleh karena itu, perbaikan infrastruktur dasar, terutama akses air bersih dan sanitasi, menjadi bagian yang tak terpisahkan dari strategi penanggulangan stunting.
Sedangkan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat harus menjadi prioritas. Pemeriksaan rutin, pemantauan pertumbuhan, dan penyuluhan kesehatan di posyandu serta puskesmas perlu diperluas jangkauannya agar mudah diakses oleh semua lapisan masyarakat.
Deteksi dini terhadap tanda-tanda stunting sangat penting agar intervensi bisa dilakukan secepat mungkin dan memberikan hasil yang maksimal.
Kerja sama lintas sektor merupakan kunci keberhasilan dalam program ini. Pemerintah, tenaga medis, lembaga pendidikan, dan masyarakat harus berperan aktif secara sinergis.
Program bantuan pangan bergizi, kampanye edukasi kesehatan, serta pemberdayaan keluarga harus dijalankan secara konsisten dan berkelanjutan untuk mencapai tujuan bersama.
Langkah-langkah terintegrasi yang meliputi perbaikan gizi, layanan kesehatan, edukasi masyarakat, dan pembangunan infrastruktur, diharapkan mampu menekan angka stunting secara signifikan.
Upaya ini bukan hanya soal kesehatan generasi sekarang, tetapi juga investasi jangka panjang demi menciptakan masyarakat yang lebih produktif, cerdas, dan kompetitif di masa depan.
Selain itu, penting untuk melibatkan peran teknologi dan inovasi dalam pemantauan dan penyebaran informasi terkait stunting. Pemanfaatan aplikasi kesehatan digital dan media sosial dapat mempercepat edukasi serta memperluas jangkauan layanan kesehatan.
Pendekatan ini diharapkan mendukung keberhasilan program sekaligus mendorong keterlibatan aktif masyarakat dalam pencegahan stunting. (Deden Sukmayadi).










