Petani di Mekarjaya Uji Coba Padi Varietas Nerica Jepang, Nilai Jual Lebih Menguntungkan

20 Sep 2025, 08:28:28 WIB Ekonomi
Petani di Mekarjaya Uji Coba Padi Varietas Nerica Jepang, Nilai Jual Lebih Menguntungkan

Keterangan Gambar : Tampak para petani dan ada juga pegawai kantoran di Mekarjaya, Sukaluyu, Cianjur, sedang menanam padi varietas Nerica asal Jepang.


Pinusnews.id - Pemikiran dan tindakan yang patut diacungi jempol lahir dari dunia pertanian Cianjur. Dimana seorang petani asal Desa Mekarjaya, Kecamatan Sukaluyu, Nurdin, sedang melakukan uji coba penanaman padi varietas Nerica asal Jepang di lahan seluas 1.000 meter persegi. Varietas ini dikenal memiliki produktivitas tinggi dan nilai jual lebih menguntungkan dibanding padi lokal. Benih padi tersebut dibeli langsung dari Jepang.

Menurut Nurdin, jika hasil panen sesuai harapan, beras Nerica berpotensi dipasarkan ke restoran Jepang di Indonesia, bahkan diekspor ke Negeri Sakura. 

"Kalau hasilnya bagus, peluang pasarnya terbuka lebar. Selain restoran Jepang di dalam negeri, ekspor ke Jepang juga sangat mungkin dilakukan," kata Nurdin pada Kamis, 18 September 2025.

Baca Lainnya :

Padi Nerica sebelumnya sukses dikembangkan di Filipina. Di Indonesia, Cianjur tercatat sebagai daerah pertama yang melakukan uji coba, disusul Medan untuk tahap berikutnya. Dibanding varietas lokal, padi asal Jepang ini memiliki sejumlah keunggulan. Tinggi tanamannya lebih menonjol, bulir padi tidak mudah rontok, dan membutuhkan mesin khusus saat panen.

Dari segi kualitas, berasnya bertekstur lengket mirip ketan, sehingga sangat cocok untuk menu khas Jepang seperti sushi.

"Dalam tiga bulan bisa dipanen. Per hektar mampu menghasilkan 10 hingga 12 ton. Tapi karena masih uji coba di sini, hasil akhirnya kita tunggu bersama," jelas Nurdin.

Pada sisi lain, Camat Sukaluyu, Zaenal Mutakin, mengapresiasi langkah inovatif tersebut. Ia menilai bahwa terobosan ini membuka peluang besar bagi petani Cianjur untuk meningkatkan pendapatan sekaligus memperluas akses pasar. 

"Seumpama berhasil sukses ini bukan hanya bermanfaat bagi petani di Sukaluyu, tapi juga bisa menjadi pintu masuk Cianjur ke pasar internasional," ujar Zaenal.

Dengan adanya uji coba ini, Cianjur berpotensi menjadi pionir pengembangan padi Jepang di Indonesia, sekaligus memperkuat posisi daerah sebagai sentra beras premium yang diminati pasar lokal maupun global. Uji coba ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan perekonomian daerah. (dens).




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment