- Kajari Cianjur Jadi Narasumber Penyuluhan Program PTSL 2025 di Cibinong
- Gubernur Jabar Akan Undang BGN Bahas Keracunan Makanan Program MBG
- Pidato Presiden Prabowo di Sidang Majelis Umum ke-80 PBB Tuai Apresiasi, Jaga Perdamaian Dunia
- Pihak Ketiga Pengelola Kawasan Cibodas Tidak Bayar Sesuai Perjanjian, Disbudpar Cianjur Dirugikan
- Bupati Wahyu Hadiri Peringatan Maulud Nabi SAW di Masjid Agung Cianjur, Tingkatkan Kualitas Diri
- Presiden Prabowo akan Berpidato di SMU ke-80 PBB, Urutan Ketiga dari Presiden Lula dan Trump
- SEDERHANA
- Setelah Sekian Tahun Memudar, Coffee Morning Antara Pemda Cianjur dan PWI Akan Dihidupkan Kembali
- Ketua DKM Majid Agung Dampingi Bupati Cianjur Bagikan Sembako pada Bakti Sosial Wihara Tridharma
- Website Dinas Kesehatan Diluncurkan, Sampaikan Informasi dan Berikan Layanan ke Masyarakat
Laju Perumbuhan Ekonomi Jawa Barat di Atas Rata-Rata Nasional

Keterangan Gambar : Sekretaris Daerah Jawa Barat, Herman Suryatman.
Pinusnews.id - Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Jabar kini di atas rata-rata nasional. Hal itu diungkapkan Sekda Jabar Herman Suryatman dalam rapat TAPD Setda Jabar di Selasar Gedung Setda areal Gedung Sate Bandung, kamis, (18/9/2025). Menurut Harman, jangan menghela nafas terlalu panjang di saat LPE sedang tumbuh.
"Dalam dua tahun terakhir, baru kali ini LPE kita di atas rata-rata nasional. LPE kita saat ini, 5,23 persen, sedang LPE nasional, 5,12 persen. Jangan menghela nafas terlalu panjang, kita sedang bertumbuh, nanti kehilangan momentum," katanya.
Herman juga menyinggung masalah faktor pendongkrak LPE. Ada 4 menurut Herman fakor yang mendongkrak LPE, di antaranya belanja atau konsumsi masyarakat.
Baca Lainnya :
- Cianjur Tingkatkan Disiplin Prokes
- Giat Natur 2021, Polsek Warungkondang Dirikan Tiga Pos Pengamanan
- Peduli Sosial, Komunikasi di Cianjur Bagikan Masker dan Bersihkan Taman Kota
- Jelang Nataru, Ribuan Miras Bermerek Diamankan, Langsung Dimusnahkan
- Kurangi Beban Petani Dimasa Pandemi Covid-19, Fraksi Partai Gerindra Serahkan Bantuan Benih
"Setidaknya ada empat, yaitu belanja pemerintah, konsumsi masyarakat, investasi dan ekspor impor. Sedangkan perumahan, itu adalah sektor yang bisa menyerap tenaga kerja. Satu rumah saja diperbaiki atau dibangun, itu bisa menyerap 3 sampai 5 orang pekerja," tambahnya.
Belum lagi dari belanja barang. Perlu semen, pasir, kayu dan lain sebagainya. Dan itu akan menggerakkan perekonomian, karena toko bahan bangunan akan bergerak. Di hulunya juga sektor produksi bahan bangunan akan berputar," jelas Herman.
"Kalau sektor perumahan diseriusi, sebenarnya kita sedang mendongkrak Laju Pertumbuhan Ekonomi. Apalagi kalau di hulunya bisa bergerak atau berputar ujung-ujungnya rakyat sejahtara," jelasnya.
Belum lagi, menurutnya, rumah nyaman itu akan membuat penghuninya menjadi tenang. Bahasa Sunda-nya Imah merenah, hirup tumaninah," pungkas Herman.
Kalau untuk urusan rakyat kita jangan kaku berpangku pada tupoksi. Harus bertaruh, kita harus melampaui tugas pokok dan fungsi. (tim dens).
